FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIV DAN AIDS PADA REMAJA 14-24 TAHUN
Isi Artikel Utama
Abstrak
Intisari. Remaja sangat dikaitkan dengan aktivitas yang berisiko sehingga menjadi kelompok yang berisiko terhadap infeksi HIV. Dikaitkan dengan sebab dan perjalanan infeksi HIV, bisa dimaklumi jika pada umumnya infeksi dimulai ketika usia remaja. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh faktor pada host dan lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian HIV dan AIDS pada usia remaja 14-24 tahun. Desain yang digunakan adalah desain kasus kontrol dan diperkuat dengan studi kualitatif dengan jumlah responden sebanyak 110 responden, meliputi 55 kasus dan 55 kontrol, dipilih secara purposive sampling memperhatikan kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan data kuantitatif variabel independen dan dependen dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner sedangkan data kualitatif dengan indepth interview. Analisis data secara bivariat dengan uji chi-square dan multivariat dengan uji regresi logistik. Faktor yang terbukti berpengaruh terhadap kejadian infeksi HIV dan AIDS pada remaja yaitu perilaku berisiko (seks tidak aman) (OR = 12,41 dan 95% CI = 3,37-45,71), komunikasi orang tua (OR = 11,66 dan 95% CI = 4,24-32,07). Hasil analisis juga menunjukkan apabila remaja mengalami kedua hal diatas, maka peluang untuk terinfeksi HIV dan AIDS adalah sebesar (86%). Faktor yang tidak terbukti berpengaruh adalah pendidikan, status tempat tinggal, perilaku berisiko (narkoba suntik), penggunaan media TV/HP (melihat gambar/video porno), penggunaan media internet (melihat gambar/video porno), kondisi orang tua (keadaan utuh orang tua remaja dalam konteks apakah orang tua remaja lengkap dan tidak bercerai atau meninggal), pengawasan orang tua, hubungan dengan orang tua, tekanan sebaya (hubungan seks) serta tekanan sebaya (narkoba suntik). Faktor risiko kejadian HIV dan AIDS pada remaja 14-24 tahun adalah perilaku berisiko (seks tidak aman) yang tinggi dan komunikasi orang tua yang kurang baik, Remaja diharapkan untuk selalu memahami mengenai (HIV dan AIDS, kesehatan reproduksi dan NAPZA) menghindari hubungan seks tidak aman serta mengisi waktu luang dengan olahraga dan hal-hal positif. Orang tua/keluarga juga diharapkan memiliki pengetahuan mengenai (HIV dan AIDS, kesehatan reproduksi, dan NAPZA), menjalin komunikasi, memberi perhatian, aturan-aturan dan terbuka untuk membicarakan permasalahan-permasalahan pada anak.