PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DI DESA SEJAHTERA KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA

Isi Artikel Utama

Herry Purwanto

Abstrak

Pengelolaan berbasis masyarakat (Community Based Management) dirasa tepat dalam pengelolaan sumber daya air, karena masyarakat selaku konsumen sekaligus berperan sebagai pengelola akan lebih memahami kebutuhan masyarakat itu sendiri. Pengelolaan yang berbasis masyarakat di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara akan berjalan dengan baik apabila terdapat kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi. Penelitian terhadap air selama ini lebih terfokus pada biosifik air saja, pada penelitian ini peneliti fokus pada manusianya yaitu pada partisipasi masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisa data menggunakan logika induktif absrtaktif yang bertitik tolak dari khusus ke umum, konseptualisasi dan kategorisasi. Deskripsi dikembangkan atas dasar kejadian yang diperoleh ketika kegiatan di lapangan berlangsung. Karenanya, antara kegiatan pengumpulan data dan analisis data menjadi tidak terpisahkan, keduanya berlangsung secara bersamaan atau simultan. Penelitian ini menemukan pengelolaan sumber daya air dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara sangat baik. Namun terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air berbasis masyarakat, sifat faktor-faktor tersebut dapat mendukung suatu keberhasilan pengelolaan namun ada juga yang sifatnya dapat mempengaruhi keberhasilan. Faktor usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, biasanya ini disebutkan sebagai faktor internal atau dari dalam diri masyarakat, meskipun tidak berpengaruh signifikan. Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa pengelolaan sumber daya air di Desa Sejahtera Kecamatan Sukadana dapat dikatakan baik. Tingkat partisipasi masyarakat merupakan indikator dalam menilai tingkat pengelolaan yang berbasis masyarakat. Terdapat kesediaan masyarakat terlibat dalam gotong royong, kesediaan membayar iuran, bersedia mengikuti rapat atau pertemuan untuk membahas tentang pengelolaan sumber daya air. Faktor internal lain yang mempengaruhi partisipasi masyarakat adalah jenis pekerjaan serta jenis kelamin. Mereka yang bekerja sebagai pegawai negeri atau swasta dan petani memiliki waktu yang berbeda, sehingga kesediaan waktu sangat menentukan gotong royong dan rapat. Dari jenis kelamin antara pria wanita serta anak-anak, memiliki tingkat dan bentuk partisipasi yang berbeda. Akhirnya, peneliti dapat mengelompokkan hipotesis dari penelitian ini adalah “Pengelolaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (dalam penelitian ini adalah sumber daya air) sangat terkait dan memiliki korelasi yang relevan dengan kualitas Sumber Daya Manusia di sekitarnya

Rincian Artikel

Bagian
Articles