PERANAN ADAT DAYAK KENINJAL DAN MELAYU DALAM PENGELOLAAN KONFLIK SUMBER DAYA ALAM DI WILAYAH TANAH PINOH KABUPATEN MELAWI

Isi Artikel Utama

Kristianus

Abstrak

Penelitian ini berjudul peran adat Dayak Keninjal dan Melayu dalam pengelolaan sumber Daya Alam dan pengelolaan konflik di Tanah Pinoh Kabupaten Melawi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif. Alat pengumpulan data berupa kuisioner dan panduan wawancara. Penelitian dilakukan selama tiga bulan pada tahun 2015. Temuan penting penelitian ini adalah bahwa Penduduk di Kecamatan Tanah Pinoh mayoritas adalah suku Dayak Keninjal dan Melayu. Peranan adat masih cukup penting sebagai norma yang tetap dipertahankan dalam mengatur kehidupan social, budaya dan keterkaitan manusia dengan alam dan lingkungannya. Mereka masih mengenal sistem kepemilikan tanah yang istilahnya seperti hak ulayat yang mereka sebut Tanah Perompai. Mereka masih memandang bahwa hutan adalah bagian dari kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, walaupun ada perubahan hutan menjadi perkebunan, mereka masih tetap berharap bahwa wilayah-wilayah hutan yang strategis dan tempat-tempat suci tidak boleh dirusak agar tetap dijaga kelestariannya. Dalam konteks penyelesaian konflik yang ada di dalam masyarakat, peranan tokoh adat seperti Temenggung untuk Dayak Keninjal dan Penggawa untuk Melayu masih penting. Penyelesaian masalah diselesaikan secara berjenjang sesuai dengan besar-kecilnya masalah, dan tingkat kerumitan masalah yang dihadapi. Jika rumit maka digunakan hukum negara atau aturan perundangan . Namun demikian, masyarakat lebih sering menggunakan hukum adat dengan cara musyawarah dan mufakat

Rincian Artikel

Bagian
Articles