EKO-EPIDEMIOLOGI PENULARAN MALARIA DI DAERAH ENDEMIS PULAU LEMUKUTAN KALIMANTAN BARAT

Isi Artikel Utama

Selviana
Resky Nanda Pranaka
Hanum Mukti Rahayu

Abstrak

Pulau Lemukutan termasuk salah satu daerah endemis malaria dengan kategori tinggi (High  Incidence Area). Setiap tahunnya terjadinya peningkatan  Annual Parasite Incodence (API). Lemukutan merupakan yang terisolir, dimana lingkungan dan tempat tinggal masyarakat dikelilingi oleh lautan, dan dibelakang tempat tinggal mereka adalah wilayah perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai eko-epidemiologi penularan malaria di daerah endemis Pulau Lemukutan. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional, yang dilakukan pada April–Juni 2015. Sampel sebanyak 170. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariat.


Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara perilku (p value = 0,036, PR = 1,726), ventilasi (p value = 0,046, PR = 1,927), langit-langit rumah (p value = 0,033, PR = 1,808), sumur/mata air  (p value = 0,004, PR = 2,523), semak-semak (p value = 0,008, PR = 2,221) dan keberadaan kandang ternak (p value = 0,04, PR = 1,746) dengan kejadian malaria di Pulau Lemukutan. Pekerjaan tidak memiliki hubungan dengan kejadian malaria dengan (p value = 0,537, PR = 1,179).


       Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada masyarakat agar dapat mewaspadai waktu kepadatan tertinggi nyamuk malaria, menggunakan baju lengan panjang dan lotion pada malam hari, menerapkan biological control yaitu dengan membudidayakan bakteri Mysosyclope, ikan pemakan jentik di telaga/sumur serta meletakkan kandang ternak tidak dekat dengan rumah.

Rincian Artikel

Bagian
Articles