MEMPERTAHANKAN IDENTITAS LOKAL DI ERA GLOBALISASI MELALUI SANGGAR SENI BOUGENVILLE
Isi Artikel Utama
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Sanggar Bougenville mempertahankan identitas lokal di era globalisasi. Penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah ketua Sanggar Bougenville, Pelatih Sanggar Bougenville, Peserta didik Sanggar Bougenville dan Masyarakat. Analisis data dilakukan dengan analisis data reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan Sanggar Bougenville memiliki strategi dalam menjaga peserta didik tetap aman dan mempertahankan identitas lokal. Program latihan regular dan kenaikan tingkat menjadi kurikulum sanggar. Meskipun demikian, di Sanggar Bougenville ini ditanamkan budaya daerah, atau lebih fokus pada budaya daerah yaitu, Melayu. Tetapi, hal ini tidak membuat peserta didik Sanggar Bougenville mengalami sikap etnosentris. Sanggar Bougenville mampu mempertahankan nilai-nilai civic culture seperti solidaritas, toleransi, keterlibatan aktif dan tanggung jawab
Rincian Artikel
Referensi
Adler, R. P., & Goggin, J. (2005). What Do We Mean By “Civic Engagement”? Journal of Transformative Education, 3(3),236–253. https://doi.org/10.1177/1541344605276792
Adorno, T., & Britain, G. (1978). for high culture in America. 33–50.
Aulia, L. R., Dewi, D. A., & Furnamasari, Y. F. (2021). Mengenal Indentitas Nasional Indonesia Sebagai Jati Diri Bangsa untuk Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 8549–8557.
Austin, C., & Fozdar, F. (2018). Australian national identity: empirical research since 1998. National Identities, 20(3), 277–298. https://doi.org/10.1080/14608944.2016.1244520
Basuki, K. (2019). Etnosentrisme. ISSN 2502-3632 (Online) ISSN 2356-0304 (Paper) Jurnal Online Internasional & Nasional Vol. 7 No.1, Januari – Juni 2019 Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, 53(9), 1689–1699.
Casmana, A. R., Dewantara, J. A., Timoera, D. A., Kusmawati, A. P., & Syafrudin, I. (2022). Global citizenship: preparing the younger generation to possess pro-environment behavior, mutual assistance and tolerance awareness through school engagement. Globalisation, Societies and Education, 1–18. https://doi.org/10.1080/14767724.2021.2013167
Couldry, N., Stephansen, H., Fotopoulou, A., Clark, W., & Dickens, L. (2014). Digital citizenship ? Narrative exchange and the changing terms of civic culture. Citizenship Studies, November 2014, 37–41. https://doi.org/10.1080/13621025.2013.865903
Creswell, W. J., & Creswell, J. D. (2018). Research Design: Qualitative, Quantitative adn Mixed Methods Approaches. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9).
Husinaffan, M., & Maksum, H. (2016). Membangun Kembali Sikap Nasionalisme Bangsa Indonesia Dalam Menangkal Budaya Asing Di Era Globalisasi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) JURNAL PESONA DASAR Universitas Syiah Kuala, 3(4), 65–72.
Jailani, M., Dewantara, J. A., & Rahmani, E. (2021). The Awareness of Mutual Respect Post-Conflicts: Ethnic Chinese Strategy through Social Interaction and Engagement in West Kalimantan. Journal of Human Behavior in the Social Environment. https://doi.org/10.1080/10911359.2021.1990170
Kurnianto, A. M., Indrianti, D. T., & Ariefianto, L. (2020). Peran Sanggar Seni Pemuda Edi Peni Dalam Pelestarian Budaya Lokal Di Desa Hadiluwih Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. Learning Community : Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 3(2), 59. https://doi.org/10.19184/jlc.v3i2.16803
Luqman, S. (2016). Peranan Sanggar Seni Santi Budaya Dalam Pelestarian Budaya Tradisional Dan Sebagai Wahana Pendidikan Seni Budaya Kelas 8SMPN 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Budaya, 152(3), 28.
Manuaba, P. (1999). Budaya Daerah Dan Jati Diri Bangsa: Pemberdayaan Cerita Rakyat Dalam Memasuki Otonom Daerah Dan Globalisasi. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 4, 57–66.
Martono, Dewantara, J. A., Efriani, & Prasetiyo, W. H. (2021). The national identity on the border: Indonesian language awareness and attitudes through multi-ethnic community involvement. Journal of Community Psychology, 50(January 2022), 1–15. https://doi.org/10.1002/jcop.22505
Mubah, A. S. (2011). Strategi Meningkatkan Daya Tahan Budaya Lokal dalam Menghadapi Arus Globalisasi. Jurnal Unair, 24(4), 302–308.
Nahak, H. M. . (2019). Upaya Melestarikan Budaya Indonesia Di Era Globalisasi. Jurnal Sosiologi Nusantara, 5(1), 65–76. https://doi.org/10.33369/jsn.5.1.65-76
Pramono, M. A., Rully, B. S., & Puji, P. N. (2019). Gondang : Jurnal Seni dan Budaya Barong Using : Optimalisasi Seni Pertunjukan Barong Sebagai Using Barong : Optimization of Barong Performance as A Cultural Tourism Tourism In 1996-2018. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 3(2), 56–73.
Purnama, Y. (2015). Peranan Sanggar Dalam Melestarikan Kesenian Tradisional Betawi. Patanjala : Jurnal Penelitian Sejarah Dan Budaya, 7(3), 461. https://doi.org/10.30959/patanjala.v7i3.112
Nugraha, G. (2017). Wetu Telu Sebagai Identitas Lokal Etnis Sasak Dalam Pergulatan Budaya Global di Lombok. 110265, 110493.
Sunarti, L. (2013). Menelusuri Akar Konflik Warisan Budaya antara Indonesia dengan Malaysia. Jurnal Pendidikan Sains Sosial Dan Kemanusiaan, 6(1), 77–88.
Suneki, S. (2012). Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Budaya, II(1), 307–321.
Susilo, D. R., Saripudin, D., & Moeis, S. (2018). Perkembangan Sanggar Seni Tari Topeng Mulya Bhakti Di Desa Tambi. FACTUM: Jurnal Sejarah Dan Pendidikan Sejarah, 7(1). https://doi.org/10.17509/factum.v7i1.11927
Wanyama, M. N. (2012). Researching on kenyan traditional music and dance today: Methodology and ethical issues revisited. Muziki, 9(2), 1–8. https://doi.org/10.1080/18125980.2012.742231
Wardhanie, A. P. (2017). Peranan Media Digital Dalam Mempertahankan Budaya Lokal Indonesia Di Era Globalisasi. Penguatan Komunitas Lokal Menghadapi Era Global , 348–353.